Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2018

Tempat Singgah

Sesungguhnya, Dunia ini hanyalah tempat singgah Bagi sang petualang syurga Tempat singgah Untuk mencari bekal Tempat singgah Untuk sekedar istirahat Kemudian melanjutkan kembali Perjalanannya Menuju akhirat Menuju kampung halaman Tempat kembalinya Yaitu syurga Namun sayang dunia begitu menggiurkan Gemerlap cahaya dan warna - warninya Membuat terlena, seakan hidup selamanya di duni a Membuat lupa manusia akan kebahagiaan abadi , yang didapatnya k etika sudah sampai pada tujuannya

Teman Hijrah

Sahabat, Gengamlah tanganku Ikatlah jari jemarimu kepada tanganku Aku harap kita mempunyai ikatan Ikatan persaudaraan Yang dapat membangkitkan.. Sahabat, Tarik aku Ketika aku mulai lelah Ketika kecepatan lariku mulai tak sama Dorong aku Ketika aku ingin berhenti Lantas aku ingin mundur Jangan biarkan aku seperti itu Tolong berikan aku sedikit energi Meski awalnya aku tertatih Namun akhirnya dapat berlari lagi Untuk menuju kepada - Nya.. Sahabat, Bantu aku Untuk meniti Jalan Hijrahku Terkadang aku ragu Terkadang aku bimbang Banyak sekali rintangan menghadang Gemerlap dunia terkadang begitu menggiurkan Sehingga membuatku ingin kembali Aku mudah sekali menyerah kawan.. Denganmu aku kuat Denganmu aku yakin Bahwa jalan yang kita lalui adalah benar adanya..

Harta yang Paling Berharga

Sejenak aku fikirkan, apa saja yang aku miliki saat ini? Apakah sudah aku memiliki semua yang ada di dunia ini? Dan ternyata aku sudah memiliki semua yang sudah dimiliki kebanyakan orang. Tetapi menurutmu? Harta mana yang paling berharga dalam hidupmu? Apakah itu kekayaan, keluarga, teman, sahabat atau ilmu? Bukankah kita semua memiliki itu? menurutmu apa definisi harta yang berharga? Apakah dengan harta tersebut dapat membuat kita bahagia? Menurutku, harta yang berharga adalah yang dapat membuat kita bahagia bahkan untuk selama - lamanya. Lantas, apakah semua harta yang dimiliki itu bisa membuat kita bahagia? Sebagian kita bahagia dengan apa yang dimilikinya. Namun percaya kawan jika kita memiliki yang satu ini, harta yang kita miliki akan membuat kita bahagia. Dan menurutku yang satu ini adalah harta yang sangat berharga bagiku bahkan untuk kalian semua. Keimanan, hubungan antara kita dan Tuhan, keyakinan padaNya membuat kita bahagia. Beriman itulah terminologi menurut agamaku. Ket...

Surat Cinta Kami untukmu Ya Rasulullah

Ya Rasulullah Kekasih Allah Sholawat serta salam kepadamu ya Habiballah.. Kau adalah cahaya Dalam hidup kami, Bintang, Dalam hati kami, Tidak ada yang bisa menandingi pancaran sinarmu dalam hati kami.. Sholawat serta salam ya Rasulullah Kami merindukan engkau Ya Rasulullah Merindu untuk bertemu engkau, Merindu ingin melihat pancaran sinar pada wajahmu, Pancaran kekuatan dan kedamaian, Pancaran keyakinan hati dan keteguhan Iman.. Dapatkah kami bertemu denganmu ya Rasulullah? Idola seluruh Alam jagat raya ini.. Idola para Malaikat Allah.. Manusia pilihan Allah.. Izinkan kami untuk membuktikan bahwa rasa cinta ini besar kepadamu ya Rasulullah, Hingga rasa cinta ini dapat menghantarkan kami kepadamu, Wahai bintang kami, Idola kami, Kekasih Allah.. Rasulullah Muhammad Shallahu 'alaihi Wassalam.. Allahumma sholli'ala sayyidina Muhammad, wa'ala ali sayyidina Muhammad.. Selasa, 13 Rabiul Awal 1440 H

Yang Sebenarnya Cinta

Bagaimana caramu menyayangi kami, Dengan segenap raga yang kau miliki, Hati dan pikiranmu, Hanya tertuju kepada kami.. Sungguh, Kami lagi - lagi jarang sekali berterimakasih, Cinta tulusmu seringkali kami nodai, Kasih sayangmu sering kami lupakan. Mengingatkan kami akan perjuanganmu. Bertaruh harta jiwa dan raga, Ketika kau tiba di Kota Thaif, Lagi - lagi kau mencintai kami, Berdoa untuk kami memohonkan rahmat dari-Nya, Padahal sebagian dari kami mengkhianatimu saat itu.. Ya Rasulullah.. Cintamu kepada kami sungguh besar, Seperdemikian detik kau tidak pernah melupakan kami, Bahkan saat ajal datang menjemput, Siapa lagi yang kau ingat? " Ya Allah janganlah kau timpa rasa sakit sakaratul maut ini kepada umatku, biarlah aku saja yang merasakannya " Allah.. Lagi - lagi kami yang diingatnya, Cintanya sungguh mulia, Mungkinkah ini cinta sejati? Inilah yang sebenarnya cinta, Mencintai tanpa harap, Mengasihi tanpa diberi. Ya Rasulullah.. Terimakasih, Engk...

Rindu

" Wahai laut yang temaram, apalah arti memiliki? Ketika diri kami sendiri bukanlah milik kami. Wahai laut yang lenggang, apalah arti kehilangan? Ketika kami sebenarnya menemukan banyak saat kehilangan, dan sebaliknya, kehilangan banyak saat menemukan. Wahai laut yang sunyi, apalah arti cinta? Ketika kami menangis terluka atas perasaan yang seharusnya indah? Bagaimana mungkin, kami terduduk patah hati atas sesuatu yang seharusnya suci dan tidak menuntut apapapun? Wahai laut yang gelap, bukankah banyak kerinduan saat kami hendak melupakan? Dan tidak terbilang keinginan  melupakan saat kami rindu? Hingga rindu dan melupakan jaraknya setipis benang saja. " Dikutip dari Novel Rindu Oleh Tere Liye ( 2014).

Langit yang Tidak Selamanya Kelabu

Memandang langit, Nampaknya hari ini mendung, Tanda akan turun hujan, "Apakah hari ini akan turun hujan?" Itu yang kemudian kelak menjadi pertanyaannya.. Mendung, belum tentu akan hujan. Hujan juga bukan sesuatu yang harus disesali, Ketika tidak bisa pergi, menikmati secangkir kopi bersama keluarga bisa dijadikan suatu pilihan, Jika sendirian... Hujan adalah waktu yang tepat untuk menikmati mie instan hangat.. Begitupun dengan ujian, "Apakah ujian ini akan sulit?" Itu juga mungkin pertanyaannya. Ujian bisa saja terlihat mudah, Kalaupun sulit dan melelahkan, Itu adalah waktu yang tepat untuk terus mengeksplorasi diri.. Langit tidak selamanya kelabu, Akan Hujan kemudian muncullah pelangi.. Jangan biarkan awan mendung hinggap dihatimu, Ciptakan saja pelangi dihatimu.. Jangan menyerah.. Ingatlah... Di setiap kesulitan ada kemudahan, Di setiap kesulitan ada kemudahan.. Jalani saja.. Semua akan terlihat mudah, Selama kau percaya akan janji Tuh...

Memeluk Erat

Memeluk e rat masa lalu, dimana memeluk semua kenangan buruk yang telah terjadi, mereka yang selalu menghampiri dalam setiap waktumu. Mereka tidak akan pergi apalagi menetap disuatu tempat. Mereka akan selalu menyertaimu disetiap saat. Terimalah dan peluk eratlah mereka, berusaha melawan mereka adalah suatu kesengsaraan yang hakiki, membuatmu gelisah penuh kebencian. Mereka tetap saja bagian dari hidup kita. Tanpa mereka. Kita tidak akan menjadi kita. Mereka adalah cara bagaimana proses untuk menjadi kita yang sekarang, Berdamailah dan peluk erat mereka. Menerima mereka sebagai bagian dari hidupmu, Kedamaian akan terasa dalam hatimu. Terinspirasi dari Novel 'Pulang' Oleh Tere Liye

Keseimbangan

Tidak semua di dunia ini adalah seorang guru, Namun semua orang adalah murid, Sang guru membutuhkan muridnya untuk mengajar, Murid -murid pun membutuhkan sang guru untuk belajar. Tidak semua di dunia ini adalah seorang dokter, Tapi mungkin saja semua adalah pasien, Sang dokter membutuhkan pasien untuk diobati, Pasien tentu saja membutuhkan dokter untuk mengobati penyakitnya. Itulah keseimbangan Dimana hidup ini saling membutuhkan satu sama lain, Tidak ada seorangpun yang mampu menguasai semua ilmu, Cukup menjadi ahli dalam beberapa ilmu, Tidak ada seorangpun yang mampu menguasai seluruh harta, Cukup beberapa saja yang dikuasai, Ada yang memberi, Ada juga yang diberi, Maka akan tercipta keseimbangan itu. Keseimbangan.. Itulah cara Tuhan, Agar manusia tahu jika mereka lemah, Agar manusia tidak menjadi besar kepala , Agar manusia terus bergantung pada-Nya.