Halittal'ard

Detik - detik ku mengakhiri masa 24 tahunku.. Insyaallah di tanggal 29 nanti aku akan memasuki usia 25 tahun.. Banyak hal yang aku alami di usia 24 tahunku.. Hal yang paling membahagiakan hingga paling menyedihkan aku alami di tahun ini, Hal mendapatkan sesuatu dan kehilangan sesuatu aku rasakan di tahun ini.. Terimakasih usa 24 tahunku, di tahun ini aku dituntut untuk menjadi dewasa, yang sebenarnya aku tak siap menjadi dewasa atau aku ga mau jadi dewasa? Dulu melihat orang usia 24 tahun mereka terlihat seperti orang dewasa.. Tapi ketika aku melihat diriku sendiri? Aku tak terlihat seperti itu 

Mulai detik ini, Ku ingin mencoba mengikhlaskan semuanya Berusaha memberi namun tak menuntut untuk menerima... Ku ikhlaskan semua orang ingin bersikap apa padaku, Ingin baik silahkan, Ingin berbuat buruk tak apa.. Yang pasti ku takkan keberatan dengan hal itu.. Kurelakan hati ini Takkan ku tahan lagi Semua bebas ingin memperlakukanku seperti apa.. Karena ku yakin, Allah melihat semuanya Yang terpenting ku tak berusaha untuk menyakiti lagi Karena menjadi korban memang lebih baik daripada menjadi terdakwa Penyesalan menjadi terdakwa sungguh tak bisa kubendung Tak tahan rasanya hidup dalam penyesalan..  Ku hanya ingin menjadi manusia penuh cinta

Berada di ujung habis energiku.. Yang terbuang sia - sia Tanpa menghasilkan apapun Dalam hidupku..  Ku tak bisa mengelak lagi Ku berada dititik lelah Lelah yang tak berarti Sudah tak tertahan lagi Bertahan pun rasanya enggan Maju pun berasa tak mampu Karena energiku mungkin sudah habis..

Sendiri adalah Jalan Hidupku Entah kenapa aku harus hidup Tak ada yang menginginkanku Tak ada yang merindukanku Hanya akunya saja yang selalu memendam rindu Terus menangis karena tak bisa luapkan rindu.. Aku bodoh mengharapkan mereka Yang jelas tidak menginkan ku ada

Hati Terkadang selalu memilih Apa yang dia inginkan Begitu jugaa Hati  Terkadang selalu ingin memaksa Apa yang sudah ia pilih Dia Seseorang yang sudah aku pilih  Dia juga  Seseorang yang aku inginkan Terkadang diri ini  Hanya ingin dia untuk jadi milikku Tapi Siapa hati? Bukankah ia itu diciptakan? Kenapa ia sewenang - sewenang? Menggerakkan aku untuk memilih? Menggerakan aku untuk menginginkan? Ya Tuhan Memang hati ini milikmu Kau yang menciptakan ia Kau berhak atasnya Ku yakin Kau tidak akan salah Namun hati ini belum tentu benar Kau tahu mana yang terbaik untukku Tapi hati ini merasa tahu apa yang terbaik untukku.. Tuhan..  Izinkan aku untuk menyelaraskan pilihanmu dengan hatiku Hatiku memilih dia untukku Tapi aku tahu Kau punya pilihan untukku Dan aku meyakini pilihanMu yang terbaik Tuhan Jangan biarkan hatiku yang fana ini memilih Tuhan  Jangan biarkan aku memilih dia

Kamu cuma satu, Di dunia ini kamulah satu satunya, Tapi apa karena kamu cuma satu satunya, Aku hanya ingin memilikimu? Tidak.. Sebisa mungkin aku mencari satu satunya yang lain, Untuk apa mengaharapkanmu, sedangkan aku bukan satu satunya yang kamu harapkan?